Beberapa Tips Saat Hendak Melamar Pekerjaan

Saat hendak melamar pekerjaan, terutama para pelajar / mahasiswa yang baru saja lulus (fresh graduate), mungkin sebagian besar hanya terfokus pada hal-hal umum yang merupakan persyaratan yang diminta perusahaan, seperti misalnya IPK; pengalaman kerja; skill atau kemampuan, dlsb. Padahal, diluar hal-hal umum tersebut, ada beberapa hal lainnya yang juga harus diperhatikan dan kadang malah menjadi pertimbangan lain dari sebuah perusahaan saat hendak melakukan rekruitmen karyawan baru. Apa saja hal-hal lain tersebut? berikut ini uraiannya.

Format Huruf

Format surat lamaran termasuk format CV / Resume adalah hal pertama yang harus diperhatikan, terutama pada format jenis huruf yang digunakan. Terlalu banyak variasi huruf justru akan membuat format surat menjadi tidak professional lagi. Gambar berikut ini menunjukan contoh variasi huruf yang rasanya kurang sesuai.

Gunakanlah jenis-jenis huruf standar yang resmi seperti misalnya Arial, Verdana, atau Times New Roman. Beberapa huruf standar juga banyak yang memiliki sedikit variasi, misalnya seperti huruf Cambria atau Segoe UI. Dengan digunakannya jenis huruf yang standar maka surat lamaran berikut CV / Resume kita tentunya akan terlihat lebih elegan dan professional, contohnya seperti tampak pada gambar berikut ini.

Bahasa

Mungkin dengan tujuan agar terlihat lebih professional dan elegan, banyak yang membuat surat lamaran dalam bahasa Inggris walaupun perusahaan tidak meminta hal tersebut. Media Internet memang menyediakan banyak sekali contoh surat lamaran dalam bahasa Inggris hingga kita tinggal menyalinnya dan mengganti beberapa kata / kalimat saja sesuai kebutuhan. Nah, jika kita memang menguasai atau minimal mengerti bahasa Inggris, hal ini sah-sah saja bahkan disarankan, namun jika kita belum mengerti atau masih dalam taraf belajar di tingkat dasar, sebaiknya tuliskanlah dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena urusan bahasa ini malah bisa menjadi boomerang bagi kita. Perusahaan mungkin akan mengira bahwa kita sudah mengerti bahasa Inggris hingga memutuskan untuk meng-interview kita “dlm bhs Inggris..!!”. Hasilnya? kita pastinya akan kelabakan saat proses interview tersebut.

Riwayat Pendidikan

Riwayat pendidikan akademis jelas perlu untuk dicantumkan dalam CV / Resume. Namun tidak perlu terlalu detail, misalnya dituliskan mulai dari TK hingga perguruan tinggi seperti contoh pada gambar berikut ini.

Akan terlihat lebih professional jika riwayat pendidikan tersebut cukup dituliskan satu atau beberapa yang terakhir saja, contohnya seperti pada gambar berikut ini.

Toh dengan menuliskan seperti itu juga sudah terlihat dengan jelas bahwa kita pastinya telah menempuh SD, SMP hingga SMA. Urusan pendidikan ini juga biasanya berhubungan dengan ijasah yang dilampirkan. Cukuplah melampirkan ijasah terakhir saja sesuai dengan apa yang ditulis di CV / Resume tersebut.

Pengalaman Kerja

Berbeda halnya dengan riwayat pendidikan, pengalaman kerja (jika ada) justru sebaiknya dituliskan dengan lengkap pada CV / Resume, terutama bidang pekerjaan serta job description-nya. Namun tentu saja jangan terlalu detail juga, tapi cukup secara garis besarnya saja. Tujuannya agar perusahaan bisa melihat latar belakang pekerjaan yang telah kita kuasai. Contoh penulisan pengalaman kerja yang disarankan bisa dilihat berikut ini.

Skill / Kemampuan

Skill / kemampuan mutlak dituliskan dalam CV / Resume, misalnya saja jika kita punya skill dalam bidang komputer maka dituliskan apa saja yang memang sudah dikuasai dalam bidang komputer tersebut. Namun, sama halnya dengan riwayat pendidikan, banyak yang malah menuliskannya dengan terlalu lengkap / detail. Hal ini rasanya percuma karena belum tentu dibaca semuanya oleh perusahaan. Contoh penulisan skill / kemampuan yang terlalu lengkap / detail ini bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Akan terlihat lebih elegan dan professional, juga lebih mudah dimengerti jika kita menuliskannya secara garis besar seperti contoh pada gambar berikut ini.

Atau bisa juga dituliskan dengan lebih global lagi seperti contoh berikut ini. Toh kita bisa menjelaskannya dengan lebih rinci lagi jika kita mendapat kesempatan untuk melakukan interview.

Jangan lupa untuk melakukan penekanan dengan format khusus (bold / italic) terutama pada skill / kemampuan yang memang merupakan persyaratan dari perusahaan tujuan.

Foto Diri

Foto termasuk hal yang penting untuk disisipkan bersama surat lamaran. Jika dulu foto ini biasanya berupa pas foto yang kemudian diselipkan dengan bantuan klip pada surat lamaran, namun sejalan dengan perkembangan teknologi, kini foto dengan mudah bisa disisipkan langsung pada CV / Resume kita. Tidak perlu menggunakan foto dengan format pas foto yang statis, namun bisa juga menggunakan foto close-up dengan gaya yang agak bebas / santai, asalkan rapih dan tdk bergaya sembarangan. Atur juga posisinya agar tampak serasi dengan format CV / Resume. Contoh penempatan foto yang tampak professional bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Lamaran via Email

Penggunaan Internet yang semakin meluas membuat banyak perusahaan yang meminta lamaran dikirimkan dengan email. Sayangnya banyak para calon pelamar yang melupakan etika saat mengirimkan lamaran via email ini. Isi email seringkali malah asal-asalan dan melupakan etika, demikian halnya dengan attachment yang dikirim sembarangan. Contoh lamaran via email yang harus dihindari bisa dilihat pada gambar berikut ini. Subject email terlalu singkat, demikian halnya dengan isi email yang juga sangat singkat hingga bisa dibilang kurang sopan. Lampiran atau attachment pun terlihat seadanya saja tanpa ada keterangan apapun yang menyertainya. Percuma kita memiliki skill yang tinggi serta pengalaman kerja yang luar biasa namun mengirimkan lamaran via email seperti ini karena belum apa-apa perusahaan tampaknya sudah enggan untuk membacanya lebih lanjut.

Contoh lamaran via email yang disarankan bisa dilihat pada gambar berikut ini. Perhatikan Subject email yang lengkap dan informatif. Isi email juga ditulis dengan lengkap dan ber-etika, sekaligus memaparkan apa tujuan kita mengirimkan email tersebut. Dan agar lebih lengkap signature juga disertakan hingga membuat isi email terlihat lebih professional. Lampiran atau attachment juga dipisahkan sesuai dengan keperluan. Nama filenya jelas dan informatif serta ukuran attachment tersebut juga tidak terlalu besar sehingga tidak akan membebani penerima email.

Untuk dokumen yang akan disertakan sebagai attachment, gunakan format dokumen portabel yang umum digunakan seperti misalnya PDF. Jika memang harus menyertakan gambar, misalnya untuk scan ijasah / sertifikat, perhatikan ukuran gambar hasil scan tersebut yang umumnya selalu berukuran besar, simpan sebagai file JPG dengan kompresi yang sesuai, jika perlu rubah juga ukurannya agar filenya lebih kecil lagi. Atau untuk mempermudah, gambar-gambar hasil scan juga bisa dimuat kedalam file PDF agar tidak berceceran kedalam beberapa file yang terpisah.

Peran Sosial Media

Tren sosial media yang makin meluas seperti misalnya Facebook, Twitter, dlsb bisa jadi dimanfaatkan juga oleh perusahaan saat mencari calon karyawan baru. Tujuannya mungkin untuk mencari informasi yang lebih banyak lagi dari para pelamar yang masuk dan mungkin diminati. Terkait hal ini maka saat kita sedang berada dalam tahap mencari peluang kerja maka aturlah profil di media sosial agar rapih, tidak sembarangan, dan terlihat tidak main-main. Contoh profil di sosial media yang harus dihindari bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Sekarang bandingkan dengan profil sosial media pada gambar berikut ini yang tampak lebih rapih dan informatif. Toh kita akan masuk kedalam dunia kerja, sebuah dunia professional yang secara tidak langsung akan membawa kita kedalam tahap yang lebih dewasa lagi. Dengan profil seperti ini, sisi positif lain bisa kita ambil karena tidak menutup kemungkinan ada perusahaan lain yang juga tertarik untuk merekrut kita dengan melihat data-data informatif yang kita sajikan di profil sosial media ini.

Sebagai tambahan, pertimbangkan juga untuk membuat profil di layanan sosial media yang ditujukan untuk para pencari kerja atau para professional, misalnya seperti LinkedIn, Yatedo, About.me, dlsb.

Penutup

Nah.. demikian tulisan yang rasanya cukup panjang ini. Sekedar info, tulisan ini pernah saya posting di forum Kaskus pada tahun 2012, namun saat Kaskus melakukan upgrade sistem, tulisan ini ternyata menghilang. Sengaja saya posting lagi di weblog sendiri ini dengan harapan mudah-mudahan ada gunanya bagi siapa saja yang kebetulan nyasar ke weblog ini dan kebetulan sedang berada dalam tahapan mencari pekerjaan :)

Leave a Reply