Membuat Image Sistem Operasi dengan Acronis True Image

Install ulang sistem operasi seperti misalnya install ulang sistem operasi Windows adalah suatu pekerjaan yang sangat menyita waktu. Proses install Windows-nya sendiri sebetulnya relatif singkat, hanya saja tahapan setelahnya yang selain menyita waktu juga bisa dibilang membosankan, kenapa? karena kita harus meng-install driver, software atau aplikasi yang diperlukan, serta tahapan konfigurasi lainnya seperti misalnya mengatur konfigurasi network, mengatur konfigurasi aplikasi yang spesifik, dan lain sebagainya.

Untuk mempercepat proses install ulang tersebut, dengan pertimbangan bahwa seting dan konfigurasi Windows serta aplikasi yang kita gunakan relatif tetap, maka kita bisa menggunakan software Disk Imaging untuk men-deploy sistem operasi ke komputer berikut segala aplikasi dan seting / konfigurasi yang telah diatur sebelumnya. Secara garis besar cara kerja software Disk Imaging ini sederhana, yaitu software akan menyimpan / membackup partisi hardisk kedalam file tertentu yang lazim disebut dengan image (Disk Image / Partition Image). Dan kemudian jika hendak digunakan, misalnya kita hendak menginstall ulang sistem operasi, maka kita tinggal melakukan restore dari image yang telah disimpan tersebut. Cara seperti ini jelas dapat menghemat banyak waktu dibandingkan kita melakukan install ulang secara manual.

Ada banyak vendor untuk software Disk Imaging ini, diantaranya yang sifatnya berbayar adalah Norton Ghost, Drive Image, dan Acronis True Image. Ada juga software Disk Imaging yang sifatnya open source, diantaranya adalah Clonezilla, Redo Backup, serta FOG Project. Dari sekian banyaknya software Disk Imaging yang ada, salah satunya yang relatif sering saya gunakan adalah Acronis True Image, alasannya karena imho cara penggunaannya yang relatif mudah serta adanya fitur Acronis Universal Restore yang memungkinkan kita untuk me-restore / men-deploy image ke hardware yang berlainan.

 

Contoh Penggunaan

Berikut ini contoh cara menggunakan software Acronis True Image tersebut.

Step 1: Membuat Acronis Bootable Media

Dalam sistem operasi Windows, Acronis True Image dapat kita jalankan seperti halnya software / aplikasi Windows lainnya. Namun cara ini tidak disarankan karena proses akan berjalan lebih cepat dan lebih mudah jika Acronis True Image ini kita jalankan diluar sistem operasi Windows tersebut, yaitu dengan membuat sebuah bootable media dan kemudian menjalankan Acronis lewat bootable media tersebut. Kebetulan Acronis memang sudah menyediakan fasilitas tersebut, kita tinggal menjalankan software Bootable Rescue Media Builder yang otomatis terinstall saat kita menginstall Acronis True Image di Windows, dan kemudian memilih media boot-nya, bisa dalam bentuk ISO, CD/DVD, atau FlashDisk.

Cara pembuatan Acronis Bootable Rescue Media ini bisa disimak dalam tulisan saya yang lain disini: https://arhiez.net/membuat-acronis-bootable-media/.

Step 2: Menyiapkan Komputer Referensi

Siapkan komputer / laptop yang sudah berisikan Windows lengkap dengan aplikasinya yang sering kita gunakan. Pastikan juga bahwa seting dan konfigurasinya telah sesuai. Kemudian sangat disarankan agar kita memeriksa dulu Windows dari keberadaan virus / malware. Karena jika Windows berisikan virus, maka image partisi yang dihasilkan nantinya jelas akan mengandung virus juga. Komputer yang telah disiapkan segala sesuatunya untuk keperluan Disk Imaging ini lazim disebut dengan istilah Reference Computer atau komputer yang dijadikan referensi untuk pembuatan image.

Sebagai contoh, saya membuat Reference Computer yang berisikan Windows 7 dengan beberapa aplikasi didalamnya dan telah saya atur juga seting / konfigurasinya sesuai kebutuhan. Komputer ini berisikan 2 hardisk, 1 hardisk dengan 1 partisi berisikan sistem operasi Windows (Drive C) serta hardisk lainnya dengan 1 partisi juga yang kebetulan masih kosong (Drive D). Hardisk kedua yang masih kosong ini yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan image yang dibuat oleh Acronis True Image.

Apakah untuk menggunakan Acronis True Image ini harus menggunakan 2 hardisk? jelas tidak, 1 hardisk pun bisa asalkan pada hardisk tersebut terdapat setidaknya minimal 2 partisi dengan space yang memadai. Atau jika memang hardisk hanya terdiri dari 1 partisi Windows saja tanpa adanya partisi lainnya, maka kita dapat menggunakan Hardisk External untuk menyimpan image yang akan dibuat.

Step 3: Membuat Image Partisi

Pada Reference Computer, restart lalu boot dengan bootable media yang telah kita buat pada Step 1.

acronis-backup-01

Tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan utama dari Acronis True Image seperti gambar berikut ini. Pada tampilan ini, klik pada pilihan My Disks dibawah menu Backup.

acronis-backup-02

Berikutnya beri tanda ceklist pada partisi yang akan dibuatkan imagenya. Dalam contoh ini yaitu partisi C. Dan karena Windows memiliki partisi tambahan untuk menyimpan informasi boot-nya, maka partisi tersebut harus kita pilih juga, yaitu partisi dengan label System Reserved sehingga hasilnya ada 2 partisi yang dipilih seperti tampak pada gambar berikut ini. Berikutnya klik tombol Next.

acronis-backup-03

Pilih Create new backup archive lalu tentukan lokasi penyimpanan image yang akan dihasilkan. Dalam contoh ini saya memilih lokasi penyimpanan image di folder Deploy pada drive D. Jika Anda menggunakan Hardisk Eksternal Anda pun dapat langsung memilih Hardisk Eksternal tersebut sebagai lokasi penyimpanan. Lanjutkan dengan meng-klik tombol Next.

acronis-backup-06

Berikutnya layar Summary akan menampilkan informasi ringkasan konfigurasi yang telah kita pilih sebelumnya. Jika sudah benar, klik tombol Proceed.

acronis-backup-07

Proses pembuatan image akan dijalankan. Tunggulah beberapa saat. Waktu rata-rata yang dibutuhkan umumnya sekitar 10 menit hingga 30 menit namun bisa juga lebih lama, tergantung dari spesifikasi komputer serta banyaknya aplikasi yang telah terinstall di Windows.

acronis-backup-08

Setelah selesai, akan muncul notifikasi Backup operation succeeded. Klik tombol OK untuk menutup kotak dialog tersebut.

acronis-backup-09

Proses pembuatan image selesai! Berikutnya kita dapat memindahkan image yang telah dibuat tersebut ke penyimpanan lain sebagai backup, misalnya ke Hardisk Eksternal atau ke NAS agar saat kita hendak melakukan install ulang maka kita tinggal menyiapkan Bootable Media Acronis serta Hardisk Eksternal / NAS yang telah berisikan image tersebut.

Cara me-restore image dengan Acronis True Image ini bisa disimak dalam tulisan berikutnya disini:
Deploy / Restore Disk Image dengan Acronis True Image.

 

Mendayagunakan Network

Jika komputer / laptop yang kita gunakan terhubung dengan LAN / network dan kebetulan ada Shared Folder ataupun NAS dengan space yang memadai, maka kita bisa menyimpan image langsung ke Shared Folder / NAS tersebut. Caranya sebagai berikut.

Pastikan kita memiliki Write Access ke Shared Folder / NAS yang akan digunakan. Kemudian, sebelum memulai proses pembuatan image, pada tampilan utama Acronis True Image, pilih menu Tools & Utilities > Options.

acronis-backup-10

Jika di lingkungan LAN terdapat DHCP Server, konfigurasi network umumnya telah terisi karena seting network default Acronis adalah Auto configuration. Namun jika tidak ada DHCP Server, Anda tinggal menon-aktifkan seting Auto configuration tersebut dan mengisikan seting network yang sesuai.

acronis-backup-11

Setelah konfigurasi network selesai, pada jendela pemilihan lokasi penyimpanan image, Anda tinggal memilih Computers Near Me dan pilih Shared Folder yang sesuai atau bisa juga memilih NAS jika memang ada NAS yang terhubung dengan network Anda.

acronis-backup-12

Setelah memilih Shared Folder ataupun NAS, berikutnya akan ditampilkan kotak dialog Authentication Settings, isikan User name dan Password yang sesuai dan proses berikutnya sama saja dengan proses yang telah dibahas sebelumnya.

acronis-backup-13

Kekurangan dari menyimpan image pada media network ini adalah waktu pembuatan image yang agak lambat dibandingkan dengan menyimpan langsung pada hardisk lokal, namun kelebihannya adalah kita dapat melakukan proses restore image ke beberapa komputer sekaligus dari image yang sama.

 

Catatan

  • Jika Anda ingin mencoba Acronis True Image ini, Anda dapat mendownload versi trial-nya di website resmi Acronis. Versi trial ini dapat kita gunakan selama 30 hari.
  • Proses pembuatan image Windows 7 yang saya tulis disini memakan waktu sekitar 10 menit pada komputer dengan spesifikasi Intel Core i7 3537U (2.00GHz) ; 8 GB RAM. Sedangkan Reference Computer-nya berisikan Windows 7 Professional (32-bit) dan Office 2010 serta beberapa software dan tools kecil. Space hardisk yang terpakai pada Reference Computer sekitar 18 GB sedangkan besar file image yang dihasilkan oleh Acronis True Image sekitar 8 GB.
  • Software Disk Imaging sering disamakan dengan software Disk Cloning karena fungsionalitas kedua genre software tersebut secara garis besar memang hampir sama.
  • Software-software Disk Imaging lainnya secara garis besar memiliki cara kerja yang hampir sama, perbedaannya mungkin ada di sisi interface / antarmuka aplikasi, performance prosesnya, serta fitur-fitur tambahan lainnya.
  • Disk Imaging tentunya tidak hanya untuk Windows melainkan bisa untuk sistem operasi yang lain, misalkan saja Linux, hanya saja cara menggunakannya yang mungkin sedikit berlainan.

 

Tautan

Berikut ini beberapa tautan untuk mengenal lebih jauh tentang Disk Imaging ini:

12 thoughts on “Membuat Image Sistem Operasi dengan Acronis True Image

  1. Apakah aplikasi inI sama dengan aplikasi aktif boot , yg mana bisa membuat isi hardisk yg lain memiliki kesamaan dari Windows sampai ke setingan aplikasi2 nya?

Leave a Reply to arhiez Cancel reply